Pardiman

LEWAT KARAWITAN IKUT MENYUMBANG 

BAGI KEJAYAAN BANGSA DAN NEGARA

Pardiman Djojonegoro, S.Sn memulai eksperimen dan elaborasinya dalam bidang gamelan cangkem saat mengerjakan tugas akhir dan skripsi pada Jurusan Karawitan, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, 1995. Kendala untuk antri meminjam gamelan, dan mengeluarkan biaya besar untuk para pengiringnya, diatasi oleh Pardiman dengan penciptaan gamelan cangkem. Hal inilah yang ditekuni sampai sekarang, sekaligus dalam kiprahnya menjadi penggerak dalam memasyarakatkan karawitan di berbagai kalangan masyarakat.

Selepas menyelesaikan studi karawitan, Pardiman pernah bergabung dengan sejumlah kelompok karawitan dan musik, pada wilayah tradisional maupun kontemporer.  Seperti karawitan Mardawa Budaya pada pusat latihan tari Pujokusuman, kelompok Suryo Kencana, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Sapta Mandala Kodam IV Dipanegoro, Kelompok musik Otok Bima Sidarta (PLK YK), Kua Etnika - Djaduk Ferianto. Di samping itu, Pardiman dan kawan-kawan juga mengembangkan kelompok Acapella Mataraman yang berbasis gamelan cangkem. Dari kelompok Acapella Mataraman tersebut, selain menghasilkan beberapa CD rekaman, juga mengorbitkan beberapa seniman muda berbakat yang berbasis seni tradisi seperti Soimah Pancawati, Catur Benyek, Budi, dan sejumlah seniman muda lainnya. 

Berbagai profesi dijalani oleh Pardiman, seperti menata musik untuk pertunjukan tari, kethoprak, wayang dan teater dan menjadi fasilitator serta memberi workshop musik kreatif di beberapa lembaga, termasuk menjadi host di TVRI Yogyakarta. Yang menonjol dari berbagai keterlibatannya tersebut adalah passion atau semangatnya untuk mengajar karawitan. Baik di sekolah-sekolah dari jenjang Taman Kanak-kanak sampai dengan jenjang Perguruan Tinggi, termasuk di sejumlah instansi, dan kelompok-kelompok karawitan dari kampung ke kampung. Dalam keterbatasan bahasa asing yang dikuasainya, toh Pardiman juga mampu mengajar di sejumlah manca negara: Cina, Rusia, dan beberapa negara lain. ”Bahasa gamelan dengan jari menunjuk-nunjuk, mengatasi kesulitan bahasa asing,” katanya sambil tertawa terbahak-bahak.

Tidak hanya sekedar mengajarkan ketrampilan, Pardiman sekaligus juga menggerakkan kelompok-kelompok di mana dia terlibat atau mendampinginya. Selain membentuk Acapella Mataraman untuk seniman dewasa, Pardiman juga menekuni musik edukasi dengan membentuk kelompok kerja Sragam ABG (Srawung Gamelan Ayo Bermain Gamelan)  yang bergerak di kalangan  anak-anak. Mulai 2008, bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sanata Dharma, Pardiman merintis adanya “Parade Gamelan Anak” yang berlangsung setiap tahun sampai sekarang. 

Khusus untuk  Acapella Mataraman, Pardiman senantiasa melakukan regenerasi dan membuat format baru dengan merangkul beberapa anak remaja SMP dan SMA di wilayah DIY. Pada 2016, Pardiman  membuat acapella anak anak yaitu Icipilli Mitirimin. Semangat dasarnya mengenalkan kembali semangat bernyanyi tembang-tembang tradisonal dan menari seperti halnya dolanan anak  untuk menyambut padang rembulan. Belum lama ini, Icipilli Mitirimin merilis Video klip INDONESIA SAKTI. 

Sekarang, Pardiman mengelola Studio Omah Cangkem miliknya. Di studionya, Pardiman terus mengembangkan aktivitas kesenian. Saat ini, sedang mengembangkan program yang bersifat non profit melalui Sanja Budaya. Program tersebut mengedepankan aspek edukasi sosial  masyarakat. Basisnya pelatihan  gamelan rutin untuk anak anak, remaja dan dewasa. Juga terbuka untuk kunjungan, baik dikunjungi maupun mengunjungi. Kunjungan ke Omah Cangkem disediakan beberapa paket khusus pengajaran seni: workshop gamelan, memakai busana Jawa, bermusik acapella, nembang macapat, Game unggah ungguh Jawa, bermain janur, dan cara menonton wayang. Kegiatannya berpusat di Omah Cangkem, terletak di dusun Karangjati Rt 07, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Sudah sejak menjadi host di TVRI, di belakang nama asli Pardiman, dilekatkan nama Djoyonegoro. Nama yang membuatnya lebih njawani dan lebih sreg. Apalagi Djoyonegoro maknanya jayanya sebuah negara atau negara jaya. Ini sesuai dengan cita citanya, melalui gerakan kesenian -walaupun sedikit- turut berkontribusi bagi Bangsa dan Negara agar negara ini tetap dan semakin jaya. Nama inilah yang sekarang lebih dikenal Pardiman Djoyonegoro. Di sebalik nama yang bobotnya seakan serius,  Pardiman Dyoyonegoro banyak menghadirkan kekocakannya, dan sering melontarkan humor-humor yang menyegarkan. Jargon-jargon yang membangun kesadaran cinta tanah air. Selamat. (gbs)

Sowan Seniman bersama Pardiman Djoyonegoro | Dinas Kebudayaan DIY
Sowan Seniman bersama Pardiman Djoyonegoro | Dinas Kebudayaan DIY
Foto bersama anak didik
Foto bersama anak didik
Gemilang Nuswantara
Gemilang Nuswantara
Aktifitas Nambuh Gamelan
Aktifitas Nambuh Gamelan
Pardiman beracapella Mataraman
Pardiman beracapella Mataraman