Heri Pemad

Heri Pemad akan selalu dikaitkan dengan ArtJog. Kita bisa menelaah untuk keduanya. Apa istimewanya Heri Pemad. Apa istimewanya Artjog. Dalam penjabaran itu akan  menjadi jelas bahwa keduanya memang tidak terpisahkan. Heri Pemad tidak dapat dilepaskan dari Artjog. Demikian sebaliknya, Artjog tergantung pada keberadaan Heri Pemad.

Heri Pemad mulai menjadi warga Yogyakarta sejak menjalani sebagai mahasiswa ISI Yogyakarta jurusan Seni Murni, Program Studi Seni Lukis (1996-2000). Sebelumnya, masa kanak-kanaknya sampai masa remajanya dijalani di kota kelahirannya Sukoharjo.

 Sebagai seorang seniman, ternyata Heri Pemad sejak awal karir lebih banyak berkarya sebagai seorang organizer. Catatan keterlibatan setelah berhenti dari studinya memperlihatkan hal itu.  Kendati pun, karya-karya yang dituang di atas kanvas juga memiliki prestasi tersendiri selama menjalani masa studi seperti Cat Air Terbaik 1997, Nokia Award Asia Pasific 1999. Dan, Heri Pemad juga aktif ikut  pameran di dalam dan di luar negeri sampai 2005. Sesudahnya, dua tahun berturut-turut, 2008, 2009, Heri Pemad dipercaya untuk mengorganisir pameran dalam hajatan keluarga Art Wedding yang melibatkan seniman dalam jumlah besar. 

 Ada sejumlah alasan yang dikemukakan mengapa Heri Pemad akhirnya lebih banyak bertekun sebagai seorang organizer. Heri Pemad melihat adanya ketimpangan infrastruktur yang menjadi penopang bagi proses berkeseniannya para seniman. Yang dimaksudkan dengan infrastruktur adalah perangkat-perangkat yang mengantarai sehingga memungkinkan karya para seniman hadir dan sampai di hadapan para penikmat, diapresiasi, akhirnya sampai di tangan para kolektor. Galeri, taman budaya, tempat pameran, dinas kebudayaan, kementerian kebudayaan dan pariwisata, adalah pihak-pihak yang memungkinkan berlangsungnya berbagai event pameran lukisan. Sayangnya, para pejabatnya banyak tidak paham mungkin juga punya interest tertentu.

Dalam praktiknya, tidak banyak pihak yang terlibat atau berminat mengantarai antara para seniman sebagai yang memproduksi karya, dan instansi atau lembaga yang bertindak sebagai penyelenggara event pameran. Barangkali urusan dengan seniman itu akan banyak menemui keribetan. Seniman kan terkenalnya begitu. Sedangkan, pihak satunya akan terkait dengan manajemen dan birokrasi yang bermacam-macam juga. Ribet ketemu ribet…. Ini yang justru menantang Heri Pemad.

Bukan itu saja. Karena distribusi karya seniman yang dihasilkan ujungnya adalah kesejahteraan seniman, menyangkut kebutuhan rumah tangga seniman, hal ini penting diperjuangkan. Padahal, karya seniman juga memberi sumbangan tersendiri bagi kehidupan masyarakat dan nilai-nilai kemanusiaan. Kendati pun, para seniman juga terbagi dalam beberapa segmen sebagaimana dikenali  oleh Heri Pemad. Dia membaginya secara sederhana, ada seniman kerakyatan, ada seniman highclass. Di situlah, keberadaan Heri Pemad Art Management (HPAM) di tempatkan. Untuk mengakomodasi berbagai kepentingan: kepentingan seniman kepada pemerintah, dan sebaliknya. Kepentingan seniman kepada kurator, kepada galeri, kepada kolektor. Dan berbagai pihak yang saling terhubung satu sama lain. 

Karena kurangnya fasilitas infrastruktur yang semestinya dihadirkan pemerintah, Heri Pemad Art Management hadir di sana. Karena bekerja berhadapan dengan seniman dan karyanya, yang mendapat perhatian dan penekanan, gudang dan workshopnya besar. Kantornya, bisa di mana saja: lewat hape, café, … office without wall, kantor tanpa dinding. 

Kalau sekarang, tiap tahun terselenggara Artjog, awalnya juga diperjuangkan dengan kerja keras. Seperti halnya Heri Pemad art Management  yang dideklarasikan pada 2004, sebelumnya didahului oleh pendeklarasian dirinya sebagai art manager. Berbagai keterlibatan yang mendahului dan setelah Art Management berdiri, baik pada tingkat lokal maupun tingkat internasional. Ini yang menjadi bekal bagi Heri Pemad dan kawan-kawan mulai 2007 berinisiatif menyelenggarakan ArtJog.

Artjog terlahir setelah berbagai pengalaman menangani seniman dan konsumen dengan segala perilaku dan mentalitasnya. Yang sifatnya merupakan wilayah personal. Juga pengalaman dalam menyelenggarakan dan mengalami proses penyiapan bidang teknis, bidang manajemen, sampai pada unsur taste yang dikelola dalam berbagai pameran di luar negeri. Pengalaman-pengalaman tersebut membawanya pada keragaman orientasi yang perlu dikelola sebagaimana diwujudkannya dalam Artjog. 

Artjog dibangun dari tumpukan berbagai pengalaman. Artjog adalah gagasan dan keprihatinan go internasional. Artjog menjadi laboratorium dan praktik yang memungkinkan untuk menghadirkan berbagai pihak. Baik yang terkait dengan seniman ternama yang bersesuaian dengan tema  maupun keahlian senimannya. Mau pun public figure yang dihadirkan karena kesesuaian dengan issue, interest, mau pun tema yang diketengahkan. Atau pun juga pejabat pemerintah yang diundang untuk meresmikan pembukaan pameran.  Dari agenda Artjog selama ini, beberapa seniman ternama antara lain …. Public figure yang dihadirkan Kartika Sukarno, Yoko Ono. Pejabat Pemerintah yang pernah meresmikan beberapa menteri dan Sultan Hamengkubuwono X. 

Artjog menjadi bergengsi. Dari gagasannya yang dibangun: holding the global locally, promoting the local globally. Ya, berbagai pengalaman dan berbagai rujukan penyelenggaraan event internasional di luar negeri, tidak untuk ditiru, melainkan diramu dengan potensi dan dihadirkan dalam taste yang khas menjadi milik seniman dan masyarakatnya, lingkungan hidupnya. Dan Artjog  menjadi setingkat dengan event intnernasional yang lain: Art Fair Shanghai, Art Paris, Melbourne Art Fair. Sekaligus Artjog memiliki kekhasannya tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lain. Yakni dengan cara melibatkan para senimannya secara intens. Inilah kerja keras dan kerja nyata bahkan juga sebuah kerja seni yang dilahirkan dan terus diselenggarakan oleh Heri Pemad beserta teman-teman dan berbagai pihak yang menyertainya.

******

 

Real Estate
Real Estate
Heri Pemad, Merawat Kegilaan agar Waras dan Art Jog
Heri Pemad, Merawat Kegilaan agar Waras dan Art Jog
Heri Pemad
Heri Pemad