Agnes Maria Hermien Kusmayati dilahirkan di Bondowoso, 19 Februari 1952 (meninggal dunia di Yogyajarta, 2 Mei 2020). Sebagai seorang akademisi dan pelestari budaya, ia memiliki kekuatan daya aruh bagi lingkungannya dan mengajarkan keahliannya kepada generasi muda. Hal tersebut menjadi passion 'hasrat' selama ia hidup, hingga mendedikasikan dirinya untuk terus berlanjut melakukan studi hingga mendapat gelar kehormatan 'Guru Besar' di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Kecintaannya kepada seni budaya ia persembahkan dengan kontribusinya sebagai abdi dalem Langen Praja (Mataya) dengan gelar paringan Dalem Nyi Mas Tumenggung Probonagoro. Di samping ketekunannya menggeluti bidang seni budaya dan pendidikan, ia dipercaya selama empat tahun (2016-2020) sebagai anggota Parampara Praja 'Dewan Pertimbangan' Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dedikasinya selama hidup di bidang seni budaya dan pendidikan ditunjukkan dengan berbagai macam karya seni tari dan penelitian. Karya seni tari yang ia ciptakan sangat berhubungan erat dengan keberadaan seni tari gaya Pura Pakualaman. Perannya sebagai koreografer, ia secara bersama menggarap berbagai macam tarian di Pura Pakualaman seperti: Lelangen Beksa Banjaransari (Bedhayan dan Srimpen), Bedhaya Sri Kawuryan, Srimpi Puspita Retna,
Lelangen Kusuma Banjaransari. Pelbagai tarian Pura Pakualaman lainnya pun berhasil is kemas dalam proses revitalisasi dan rekonstruksi sebagai bagian dari pelestarian warisan budaya. Dalam ranah akademis, berbagai pengalaman sebagai narasumber, kontributor penulisan buku, dan penulis makalah di berbagai event.