AIan Feinstein telah memulai berkontak dengan budaya Indonesia sejak tahun 1971. Yakni sebagai pelajar sekolah yang mendapat kesempatan untuk belajar dan mengenal budaya Jawa dan Bali dalam gamelan, taxi dan wayang. Pengenalannya semakin mendalam,pada periode 1975-1976, Alan Feinstein belajar bahasa Jawa dan Indonesia serta melanjutkan mendalami seni pertunjukan gaya Jogja dan Solo.
Keterlibatan Alan Feinstein semakin intensif dengan keikutsertaannya dalam proyek konservasi manuskrip kraton Jogja - Solo pada tahun 1980-1981. Jejaknya dapat ditemukan bersama Jeniffer Leindsay dan R.M. Sutanto, Alan Feinstein termasuk ahli bidang budaya-budaya Indonesia yang menghasilkan Katalog Kraton Yogyakarta (1994) pada program Katalog-katalog Induk Naskah Nusantara.
Alan Feinstein menjalani formasi akademiknya pada dua perguruan tinggi di Universitas Wesleyan, Middletown, Connecticut,dan di Michigan University, Ann Arbor. Sarjana mudanya diperoleh di bidang sastra di Universitas Wesleyan. Sedang gelar master dan doktor dengan keahlian bidang etnomusikologi diselesaikan pada kedua universitas di atas.Pada masa studinya, Alan Feinstein memperoleh beasiswa Fulbright untuk melakukan penelitian lapangan dan penulisan disertasinya terkait dengan musik dan sastra Jawa di Solo pada 1984-1985.
Berbekal formasi yang dialami dalam perjumpaan dengan budaya-budaya Nusantara pada umumnya, dan khususnya budaya Jawa dan Bali, serta pendalamannya dengan studi yang dijalaninya sebagaimana disebut diatas, Alan Feinstein mulai memasuki dunia kerja dengan berkarya di Ford Foundation (1987 - 1994). Dengan karya tersebut, Alan Feinstein terlibat dalam pemajuan dan pegembangan kebudayaan melalui berbagai aktivitasilmu-ilmu sosial clan humaniora. Dihitung dari program pertama dalam konservasi naskah kraton Jogja Solo, keterlibatan tersebut dijalaninya dalam kurun waktu hampir lima belas tahun.
Periode berikutnya, hampir duapuluh tahun Alan Feinstein berkarya di ruang lingkup sekitar Asia Tenggara. Perinciannya adalah sebagai berikut:
1995-2000 - Intellectual ExchangeJapan Foundation Asia Center
2000-2003 - Program Officer Toyota Foundation
2003-2008 - Associate Director Southeast Asia Program - Rockefeller Foundation
2006-2008 - Acting Director Southeast Asia office Bangkok -Rockefeller Foundation
2008-2009 - World Bank Consultant
2009-2010 - Senior Fellow - Asiani Public Intellectual Porgram, Nippon Foundation
2014-saat ini - Direktur AMINEF.
AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation) merupakan yayasan non profit untuk pemajuan kerjasama Amerika-Indonesia. Khususnya menangani berbagai program pertukaran bidang pendidikan dan beasiswa studi. Melalui lembaga AMINEF, disalurkan bantuan untuk sarjana-sarjana Amerika dan Indonesia untuk menjalani kegiatan studi, mengajar atau mengadakan penelitian berbagai disiplin keilmuan.
Sebagai seorang tokoh penting dalam kerjasama tersebut, Alan Feinstein, mengakui saat pertama kali datang ke Indonesia, dia sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia. Kiatnya untuk belajar bahasa dilakukan dengan cara nongkrong di warung. Di situ, setiap kali dia akan berhadapan dengan pertanyaan yang setiap kali berulang, namanya siapa, asalnya dari mana, Sudah berapa lama tinggal di sini, dan seterusnya. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Alan Feistein menjadi fasih berbahasa Indonesia. Demikian halnya dengan penguasaannya dalam berbahasa Jawa. Dia melakukan kiat yang sama dengan cara bergaul dengan orang-orang di warung. Oleh beberapa orang yang pernah berinteraksi dengannya, Alan Feinstein dikenal sebagai orang yang rendah hati.
Dengan pembentukan yang dialami Alan Feinstein sejak masa remaja dan proses studinya dalam perjumpaan dengan budaya-budaya Nusantara pada umumnya, dan budaya Jawa pada khususnya, serta keterlibatan yang dijalani dalam karya pemajuan dan pengembangan kebudayaan di Indonesia dan Asia Tenggara, layaklah untuk memberikan apresiasi untukAlan Feinstein.***