Pentas Seni Daring Desa Budaya yang diikuti 76 Desa Budaya di wilayah DIY merupakan sebuah gelar seni unggulan yang hanya terdapat di DIY diselenggarakan sebagai upaya menjaga eksistensi & pemberdayaan kesenian tradisional menjadi sebuah atraksi budaya dengan tidak mengubah nilai-nilai esensialnya, fokusnya pada pengemasan ke masyarakat menjadi sebuah bentuk pergelaran kebudayaan yang menarik serta komunikatif, dengan menampilkan unsur koreografi pertunjukan sehingga dapat dinikmati, dihayati dan diapresiasi masyarakat.

Pentas Seni Desa Budaya akan diadakan 8 (delapan) kali di tahun 2022. Mengawali tahun 2022, mengusung tema Nyawiji, kata tersebut dikutip dari falsafah pendiri Kraton Yogyakarta yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono I yaitu sawiji, greget, ora mingkuh. Yang dimaksud dengan “Nyawiji” adalah konsentrasi total, tetapi tidak menimbulkan ketegangan jiwa. Beberapa kegiatan lainnya yang dilaksanakan di Desa Budaya, yaitu Pentas Desa Budaya di Bandara, Workshop peningkatan SDM dan Gelar Potensi Desa Budaya.

Kepala Dinas Kebudayan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi,S.S.,M.A membuka Pentas Seni Daring Desa Budaya dengan memotong tumpeng di dampingi Tim Monitoring Desa Budaya DIY.
Desa Budaya yang tampil ada sebelas yaitu...
- Giripurwo, Gunungkidul
- Sumberrejo, Sleman
- Tayuban, Kulon Progo
- Dlingo, Bantul
- Bangunkerto, Sleman
- Jatimulyo, Kulon Progo
- Sinduharjo, Sleman
- Putat, Gunungkidul
- Gilangharjo, Bantul
- Bejiharjo, Gunungkidul
- Girirejo, Bantul

Pentas Seni Daring Desa Budaya ini mengunakan protokol kesehatan yang ketat, agar terjadi kenyaman dan keaman dari pnularan covid 19.